Satu Untuk Palestina Yang Sektarian

>> Minggu, 18 Januari 2009

Baru saja TV One melakukan penggalangan dana dengan membuat satu acara live pada tanggal 16 Januari 2009 pada malam hari.
Dengan nama acara :

SATU UNTUK PALESTINA.

Yang mengisi acara bukan cuma para selebritis tetapi juga beberapa pejabat publik seperti Menteri Sosial, Menpora dan anggota DPR dari PKS (itu yang aku terlihat oleh aku).

Konsep dan maksud acara nya aku pikir sangat baik karena untuk mengumpulkan dana.
Dalam acara tersebut para para penyanyi membawakan lagi sambil dipihak lain ada beberapa artis yang menerima telpon dari pemirsa. Kemudian pemirsa yang menelpon yang akan menyumbang akan diberikan no rekening bank untuk menyetor uang sumbangannya.
Jadi selama acara berlangsung para selebritis menjadi operator telpon dan yang sebagian menghibur pemirsa di studio maupun di rumah.
Dan memang acara tersebut berhasil menghimpun dana yang besar dari pemirsa dirumah dari seluruh pelosok Indonesia.

Tapi sayang nya acara tersebut dari mulai musik, para artis dan tamu - tamu yang datang. Pada umumnya ( itu yang aku lihat) bersimbol muslim semua.
Bahkan lagu - lagu nya juga bernuansa muslim dan bernuansa Arab.
Walau ada lagu bernuansa cinta secara universal (seperti yang dibawahkan oleh Krisdayanti dan Anang). Dari mulai pembawa acara (Rina Gunawan) yang berpasangan menggunakan jilbab. Serta tamu - tamu yang hadir umumnya bersimbol muslim bagi yang perempuan (menggunakan jilbab). Belum lagi ada lagu - lagu sangat sangat "Islami" dengan syair membesarkan nama Allah SWT. Itu memang bukan sesuatu yang salah.

Aku cuma berpikir apakah memang hanya artis muslim yang mau membantu untuk rakyat Palestina?
Apakah teman - teman artis yang non muslim tidak ada niat membantu seperti artis muslim lainnya? Aku yakin bahwa Ruth Sahanaya, Edo Kondologit, Agnes Monica atau teman - teman non muslim lainnya pasti juga punya niat yang sama. Ingin membantu saudara nya di Palestina.

Aku berpikir akan lebih baik sekali kalau acara itu dapat melibatkan semua artis atau masyarakat dari berbagai agama, suku dan latar belakang apapun termasuk teman - teman Waria misalnya.
Jadi warna musik dan lagu - lagu nya yang ditayangkan juga tidak hanya bernuansa Arab atau Islam saja. Tetapi juga dapat menghadirkan lagu - lagu pujian ala agama kristen, budha, Hindu atau musik ala teman - teman agama lainya. Atau bahkan mengambil tema yang universal. Jadi lagi lagu - lagu kasih dan kemanusiaan yang universal. Tanpa harus diembel - embeli dengan agama tertentu.

Karena kita tahu semua bahwa persoalan Palestina adalah persoalan kemanusiaan bukan persoalan pertikaian antar agama. Di Palestina juga ada rakyat yang beragama non muslim. Bahkan ada juga yang suku Jahudi.

Sayang sekali TV One yang seharusnya menjadi media pemersatu bangsa dari berbagai latar belakang apapun. Tapi malah justru menancapkan keyakinan kepada publik bahwa persoalan kemanusiaan di Palestina hanya persoalan umat Islam semata.

Sekali lagi aku menyayangkan acara yang baik tapi malah mengarah ke unsur Sektarian.
Mungkin saran aku lain waktu kepada media TV atau siapapun kalau ingin menggalang dana buat rakyat Palestina, angkat persoalan nya pada isu kemanusiaan untuk umat manusia. Libatkan semua pihak dari berbagai latar belakang. Bukan hanya muslim saja.
Karena nilai kemanusiaan lah yang menyatukan perbedaan kita selama ini sebagai manusia.


Wasalam


Toyo
Mampang, 18 Januari 2009

2 komentar:

Unknown 20 Januari 2009 pukul 09.05  

Hehehe, karena oleh kebanyakan orang Indonesia, disangkanya di Palestina hanya orang-orang beragama Islam saja. Jadi diarahkanya kesana-sana aja. Yah, tapi keuntungannya adalah, membangkitkan identitas yang sama versus 'yang lain' akan lebih mudah dalam menggalang dana dan menyebarkan 'pesan'.

Hehehe. Gimana Yo?

Tina

Gay Indonesia 22 Februari 2009 pukul 15.55  

Ok setuju banget bos.


salam


Toyo