Adopsi Anak Bagi Homoseksual

>> Rabu, 30 Desember 2009

Berangkat dari pengalaman dari seorang teman yang diskusi dalam sebuah forum seksualitas (www.forum.ourvoice.or.id).
Topiknya soal pernikahan sejenis yang dilegalkan di Argentina. Dimana pasangan gay, Alex Freyre dan José María Di Bello warga negara Argentina yang akhirnya menikah 28 Desember 2009. Pernikahan dilangsungkan di kota Ushuaia, propinsi Tierra del Fuego, Argentina yang terkenal sebagai kota di ujung selatan dunia. Bahkan gubernur propinsi ini, Claudio Morgado, bersedia menjadi saksi atas pernikahan tersebut gay tersebut.

Kejadian itu menjadi diskusi hangat dalam forum tersebut. Salah satu dari anggota forum akhirnya berbagi cerita tentang pengalamannya;

....senang mendengar berita seperti ini (soal pernikahan sejenis di Argentina)... "pintu itu sudah mulai terbuka...".

Cuma sedih juga dengan kasus hukum yg dibicarakan... gw sangat awam dgn masalah hukum.... Gw hanya mensiasati hal itu dgn cara gw sendiri, kalo masalah adopsi..gw lebih melakukan dgn cara 'anak asuh, dia bebas mandiri. Meskipun demikian 'anak' gw sangat deket dgn gw...dan itu sudah cukup buat gw...just the bond..

Masalah harta, gw selalu bilang ke keluarga gw kalo 'benda-benda' itu bukan milik gw, demikian juga partner gw akan bilang ke keluarganya kalo itu bukan miliknya... Jadi kalo salah satu dari kita 'lenyap' tak ada tuntutan dari kedua belah kelurga. Semua surat2x berharga kita yg pegang. Lalu kalo kita 'bubar' walhualam.. jangan sampe deh..(kalau hal terburuk itu terjadi, gw sdh ikhlas buat dia semua).

Masalah pernikahan.. kita tidak pernah memikirkannya.. yg terpenting bagaimana kita menilai hubungan itu sbg sebuah ikatan.
Nggak tahu apakah ini akan dapat 'langgeng'... we just try the bes
t that we can.

Intinya...kita semua dapat mencari jalan untuk mensiasati kondisi yg 'tdk memungkinkan' dengan cara kita sendiri.... Gw, tetap berharap bahwa angin perubahan itu akan datang ke Indo.....

Cerita ini bukan isapan jempol tetapi fakta yang terjadi dilapangan. Ini bukan satu-satunya cerita, tetapi banyak pasangan gay /lesbian memutuskan mengadopsi anak untuk sampai dewasa dengan baik. Kita mungkin berpikir bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh pasangan homoseksual akan mengalami masalah perkembangan, tetapi dari yang saya temui anak-anak tersebut tumbuh dan berkembang tidak bedanya dengan anak lainnya.Pandangan bahwa anak yang dibesarkan oleh pasangan homoseksual secara langsung akan menjadi seorang homoseksual, itu juga alasan yang tidak terbukti dan sangat berlebihan. Karena soal orientasi seksual anak tidak secara otomatis diturunkan dari orang tuanya. Karena orang-orang yang homoseksual sekarang ini sebelumnya juga bukan anak-anak yang dibesarkan dari pasangan homoseksual.

Bahkan dari pengalaman saya, justru anak-anak itu menjadi anak yang sangat terbuka dengan perbedaan khususnya soal keberagaman seksualitas. Mungkin sangat sedikit anak-anak dapat langsung belajar tentang apa sebenarnya homoseksual itu. Tidak dapat disekolah, lingkungan masyarakat maupun guru agama, selain mendapatkan pemahaman dan informasi yang keliru soal homoseksual. Tetapi anak-anak tersebut langsung melihat dan merasakan siapa sebenarnya homoseksual itu? Apakah mahkluk "Alien" dari planet lain yang sangat menakutkan, menularkan "virus" homoseksualnya? Atau manusia yang penuh kasih dan tanggung jawab sebagai orang tua, yang tidak ada bedanya dengan pasangan heteroseksual.

Adopsi anak juga banyak dilakukan oleh seorang gay/lesbian yang single. Tanpa pasangan. Karena banyak alasan mereka (seorang homoseksual) mengadopsi anak sebagai single parent. Umumnya salah satu alasannya agar masa tua nantinya ada yang menemani atau menjaga dirinya yang memutuskan tidak menikah selama hidupnya baik dengan laki-laki maupun perempuan.

Beda dengan pasangan gay/lesbian, seorang homoseksual yang single mengadopsi anak biasanya cenderung "menutupi" identitas seksualnya kepada anak asuhnya. Mungkin ada banyak faktor mereka melakukan itu. Walau tidak sedikit juga dari mereka terbuka dengan anak asuhnya tentang seksualitasnya.

Situasi ini menjadi refleksi kepada bagi kita soal wacana keluarga. Apa sebenarnya keluarga? Apakah keluarga harus pasangan heteroseksual? Laki-laki dan perempuan. Apakah kebahagian seorang anak hanya didapatkan dari didikan pasangan heteroseksual? Padahal kita tahu kekerasan terhadap anak dapat terjadi dimanapun baik pasangan di pasangan heteroseksual maupun homoseksual.

Yang dibutuhkan anak sebenarnya bukan pasangan heteroseksual, single parent atau pasangan homoseksual yang akan mengasuhnya. Tetapi yang paling dibutuhkan anak adalah kasih sayang dan perhatian yang penuh kepadanya. Untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya. Juga yang penting juga memastikan hukum melindungi pasangan homoseksual ataupun single parent yang mengadopsi anak-anak mereka atas hak asuh ataupun warisnya nanti. Ini juga yang harus diperhatikan oleh negara.

Karena menjadi tidak bijaksana kalau kita terus meributkan bahwa anak harus diasuh oleh orang tuaku heteroseksual. Karena kehidupan dunia tidak tunggal,termasuk kebahagian bagi anak.(Toyo/OV)


Jakarta, 30 Desember 2009

2 komentar:

Anonim 6 April 2012 pukul 07.24  

visit my blog :D
http://gayindostory.blogspot.com/

Pengakuan Gay Indonesia 9 Januari 2013 pukul 01.35  

Aku gay usia menuju 27th.
Berada di negeri laskarpelangi, BELITUNG. Wajah & fisik, sangat pas"an.
Disini niatku ingin mencari kenalan, dalam arti bukan perkenalan hanya sebatas curhat. Tapi titik end nya,ingin bertemu.
Bagiku perkenalan yg tidak ada niat ketemu = sia".
Aku menyukai sosok pria, gay / bisex yg dewasa dari segi usia & pola pikirnya.
Anda Menikah bukan suatu halangan.
Saling toleran aja.
Yg saya cari adalah inti dari niat anda... & anda sendiri sdg mencari kenlan yg seperti apa???
Saya masih menyukai anda yg beretika & sopan-santun.
Bicara Sex adalah manusiawi, asal tidak melampaui tatakrama.
Kalo anda berpikir saya jauh? & anda rasa anda jarang keluar dari kota anda, & bagi anda mustahil utk ketemu? Yaa baik jgn knln...
Tidak lebih baik, sesuatu hal yg dibuat simple? To the point? Logis...
Kalo bisa yaa bilang bisa...
Kalo gak yaa bilang nggak!!!
Jgn terlalu panjang basa-basi...
OK bro...?
Salam kenal...
Ini no hp saya O85664600785