Sepasang Lelaki Dimabuk Cinta
>> Minggu, 15 November 2009
: buat kekasihku
Di kamar ini hanya ada kita berdua. Kau dan aku. Sepasang lelaki dimabuk cinta menantang dunia. Kau tatap langit-langit yang retak, aku menyusup di semak lebat ketiak. Kau rengkuh tubuhku lebih dekat, aku peluk tubuhmu lebih erat. Kita tak saling bicara. Hanya rasa yang berkata-kata. Degup jantungmu penuh aksara cinta, hembusan nafasku merangkainya dalam kalimat cinta. Kamar ini menjelma surga. Pijar bahagia memancar di setiap sudutnya. Indah. Seindah embun pertama di pucuk bunga. Bungah hati tak terkira. Lalu kau kecup bibirku dengan mesra, aku balas dengan lumatan penuh gelora.
Jangan dengar mereka yang mencerca. Kau cinta aku cinta kau. Cukup. Mereka hanyalah makhluk-makhluk alpa yang tak menemu cinta di dunia. Selalu sibuk dengan mimpi kosong tentang dosa dan pahala, surga dan neraka, akhirat dan dunia. Kekasihku, kasihanilah mereka. Ajarkan cara mengeja rasa dan menggubah makna. Terlampau lama mereka buta. Tersesat dendam penuh praduga. Terjebak sejarah penuh luka. Lihatlah, mereka menyiram api, diri mereka sendiri yang terbakar. Ayo, kita beri pencerahan. Tak mungkin menggapai langit bila kaki menjejak bumi. Padahal semua yang mereka pahami ada di sini. Ah, terkadang sulit membangunkan makhluk yang lupa diri sendiri.
Kekasihku, aku melihat tuhan. Dia tersenyum penuh ketakjuban. Dua tangannya merengkuh jiwa kita. Hangat. Dekapan tuhan begitu hangat. Dia membebaskan tubuh yang memenjara. Dia mengikhlaskan jiwa yang penuh cinta. Ah, aku tergelitik bisikan tuhan yang menggoda. Dia menyuruh kita kembali bercinta. Baginya, kejujuran bukan dosa. Kejujuran gerbang mengenalnya lebih dalam. Seperti kau dan aku yang menjumpainya di semesta. Tidak seperti mereka yang memperalatnya untuk menghina. Ah, andai mereka bisa melihat tuhan seperti yang kita lihat sekarang.
Kekasihku, ayo kita bercinta, biar tuhan jadi saksinya, jangan pedulikan mereka.
By: Antok Serean
Kertajaya Surabaya, 12.11.2009, 10.58 PM
4 komentar:
wuiih!!! so sweet... romantis banget... gw terhanyut membacanya. congratz ya.
thanks banget Farrel, sudah baca dan suka tulisanku.
Salam
AS
antok ini emang jagonya kalau nulis sastra
GI, thanks. tulisanku yang lain bisa dinikmati di http://antokserean.blogspot.com
salam
Posting Komentar