Ingat Malam Itu Toyo.....

>> Kamis, 22 Januari 2009

Malam ini aku menunggu hari akan berganti. Malam yang penuh kenangan pahit sekaligus penuh arti dalam hidupku. Jarum jam terus berputar di tangan kananku. Sengaja aku menunggu detik - detik pergantian ini. Hari ini tanggal 21 Januari 2009. Waktupun tepat menunjukkan pukul 00.00 Wib. Ingatan ku melayang kembali pada dua tahun yang lalu.

Malam ini sudah menjadi ritual bagi diriku untuk tidak akan melupakan kejadian pada tanggal 21 Januari 2007 di Banda Aceh. Jika orang dapat merayakan hari ulang tahun, maka aku mengingat hari dimana seksualitasku telah dihancurkan atas nama moral.
Sudah tahun kedua ini aku selalu melakukan ritual ini. Ritual yang selalu aku ingat dan aku ingat. Aku tidak tahu alasan mengapa selalu melakukan ini. Rasa ingin terus melakukannya ada dalam hatiku. Apakah ini bentuk kemarahanku atau justru ini bagian dari titik balik perjuangan hidupku? Aku sendiri sulit untuk menjawabnya. Aku sudah catat dalam bukuku sebelum malam ini datang. Setiap pergantian tahun tanggal 20 ke 21 Januari akan selalu aku beri tulisan. Ingat Malam Itu Toyo..

Ini memang bukan tanggal lahirku. tapi ini adalah hari dimana menjadi momen untuk aku semakin menguatkan perjuanganku. Perjuangan seorang gay atas hak hidup nya dan komunitasnya.

Iya, ini adalah hari dimana aku disiksa oleh masyarakat dan Polisi Banda Raya Banda Aceh 2 tahun yang lalu. Dimana aku dipukul, dipaksa oral, dikencingi. Yang semua itu dilakukan oleh 7 orang aparat kepolisian. Perbuatan yang tidak akan pernah aku lupakan.
Bukan cuma polisi dan masyarakat tapi sebagian LSM juga membenarkan apa yang aku alami. Mereka jijik melihat aku hanya karena aku bercinta dan memaduh kasih sayang sesama jenis.
Iya karena aku Gay.


Tapi dua tahun ini juga aku telah mendapatkan banyak "hadiah" untuk menebus penderitaan ku ini, diantaranya:

1. Baru saja pengadilan memutuskan pelakunya pada tanggal 8 Oktober 2008. Walau hanya 4 orang yang diadili. Walau cuma pidana ringan putusan hakim tunggal. Iya, kasus penyiksaan pelakunya polisi hanya masuk dalam pidana ringan. Ini lah pengadilan Indonesia..Pengadilan yang tidak ada rasa adil bagi korban. Sejarah itu tidak akan pernah aku lupakan kapan pun dalam hidup ku. Aku sudah lekatkan dalam - dalam serta masukan disetiap sel tubuh ku.
Jangan pernah kamu lupakan Toyo...

2. Teman - temanku gay di Aceh sudah berhasil membuat organisasi gay, ya Violet grey namanya. Dimana gay di Aceh sudah berani teriak bersama untuk keadilan. Yang sebelumnya tidak pernah berani untuk meneriakan itu.

3. Our Voice juga sudah mulai ada di jakarta sebagai LSM untuk teman - teman gay dan biseksual.

4. Ada berhasil lain aku berhasil menuliskan pengalaman hidup sebagai seorang gay. Yang aku tuangkan dalam buku berjudul; Biarkan Aku Memilih, pengakuan seorang gay yang coming Out. Yang akan lounching dan terbit pada bulan Maret 09. Dan semua orang dapat mengakses buku tersebut di toko buku terdekat. Termasuk para pelaku penyiksaan diriku dan hakim tunggal persidanganku Sugeng Budianto, SH.

5. Ada hadiah terakhir bahwa aku sudah mempunyai blog pribadi, dengan alamat http://gerakan-gay.blogspot.com, dimana aku bebas meneriakan keadilan bagi diriku dan kelompok gay diseluruh Indonesia.

Tuhan terima kasih, dua tahun ini sudah banyak perkembangan yang aku rasakan untuk diri ku dan teman - temanku. Walau aku tahu keadilan itu masih sangat jauh aku dan teman - teman gapai. Tapi aku akan selalu lakukan dan terus lakukan.
Hari ini aku berharap peringatan ini akan terulang lagi pada tahun berikutnya. Sehingga akan semakin banyak perubahan yang lebih baik bagi kelompok gay di Indonesia.



Wasalam


Toyo

Kalibata, 21 - 22 Januari 09

0 komentar: